Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 02:04:02【Kabar Kuliner】721 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(624)
Artikel Terkait
- BPOM lakukan evaluasi cegah komoditas terpapar radioaktif dikonsumsi
- Dinkes Jabar sebut korban keracunan MBG di KBB sudah tertangani
- 1.281 KK terdampak banjir yang menerjang dua desa di Lumajang
- Cara tukar tiket dan rundown konser DEADLINE BLACKPINK 2025 di Jakarta
- FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI
- Menkomdigi: Indonesia negara kedua di dunia yang batasi anak bermedsos
- Pemerintah promosikan penerapan pola makan sehat untuk cegah penyakit
- Isaiah Hartenstein raih penghargaan Bob Lanier Community Assist
- Ibu Negara Brasil bagikan indikator penting untuk nilai kesuksesan MBG
- Tragedi di kuil India selatan: 9 tewas dalam kerumunan padat massa
Resep Populer
Rekomendasi

UEA kirim 7.200 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza

Pemkab Lebak percepat penurunan stunting siapkan generasi emas

Formula Prabowo dari APEC Gyeongju untuk dunia

Pemkab Lebak percepat penurunan stunting siapkan generasi emas

Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T

Komisi VIII: Perjuangkan fasilitas layak untuk jemaah haji Indonesia

Menkomdigi: Indonesia negara kedua di dunia yang batasi anak bermedsos

Bertemu Presiden Korsel Lee, Prabowo puji K